Total Tayangan Halaman

Senin, 16 Mei 2011

PEMBUAHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN

1.      Ovum dan transpor ovum
2.      Sperma dn transpor sperma
3.      Kapasitasi
4.      Fertilisasi
5.       Nidasi
6.      Struktur & fungsi amnion
7.      Struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
8.      Struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta


1.    Ovum dan transpor ovum
       Saat ovulasi , ovum keluar dari folikel ovarium yang pecah. Ovarium tidak dapat berjalan sendiri, dengan kadar estrogen yang tinggi meningkatkan gerakan tuba uterina, sehingga silia tersebut dapat menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba menuju rongga rahim.
       Ada dua lapisan yang mengelilingi ovum. Lapisan pertama membran tebal tidak berbentuk yang disebut zonapelucida. Lingkaran luar disebut corona radiata, terdiri dari sel2 oval yang dipersatukan oleh asam hialuronat.
       Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma, ovum berdegenerasi dan direabsorpsi

2.    Sperma dn transpor sperma

      Spematozoa terdiri dari 3 bagian
a.    Kaput (kepala) yang mengandung bahan nucleus
b.    Ekor berguna untuk bergerak
c.    Bagian silindrik, menghubungkan kepala dan ekor

       Pada saat coitus kira-kira 3-5 cc semen ditumpahkan dalam fornik posterior dengan jumlah sperma sekitar 300-500 jt. Dengan gerakan ekornya sperma masuk dalam kanalis servikalis. Didalam rongga uterus dan tuba gerakan sperma terutama disebabkan oleh kontraksi otot2 pada organ tersebut
       Spermatozoa dapat mencapai ampula, kira2 satu jam setelah coitus. Ampula tuba merupakan tempat terjadinya fertilisasi. Hanya beberapa ratus sperma yang bisa mencapai tempat ini. Sebagian besar mati karena keasaman vagina, sebagian lagi hilang atau mati dalam perjalanan. Sperma dapat bertahan dalam saluran reproduksi wanita sampai 4 hari

3.    Kapasitasi
Terjadi dalm rongga uterus dan tuba, yaitu berupa pelepasan lapisan pelindung dengan akrosom. Kemudian terjadi reaksi akrosomik yaitu pembentukan lubang-lubang kecil pada akrosom tempat dilepasnya enzim-enzim yang dapat melisiskan korona radiata dan zona pelusida.

4.    Fertilisasi
Adalah peristiwa bersatunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang terjadi di ampula.

1.    Kembalinya sel dengan jumlah kromosom diploid (2n) pada manusia dengan jumlah diploid adalah 46
2.    Penurunan / pewarisan sifat2 spesies
3.    Ini disebabkan karena zigot mengandung separuh sifat ibunya dan separuh sifat ayahnya
       Penentuan jenis kelamin
       Jenis kelamin ditentukan diawal terjadinya pembuahan. Pada manusia struktur (46,XX) adalah
       wanita dan (46, XY) adalah laki-laki
       Permulaan pembelahan
       Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot dalam 8-14 jam akan memulai pembelahan segmentasi pertama, yang disusul dengan pembelahan2 selanjutnya dengan kecepatan tiap 10-12 jam

5.    Nidasi
       Nidasi adalah peristiwa tertanamnya sel telur yang telah dibuahi kedalam endometrium.
       Sel telur yang telah dibuahi akan segera membelah diri membentuk bola padat berdiri atas sel-sel anak yang lebih kecil yang disebut blastomer.
       Pada hari ke 3, bola tersebut terdiri atas 16 sel blastomer dan disebut morula
       Pada hari ke 4 didalam bola tersebut mulai terbentuk rongga, bangunan ini disebut blastula.

2 struktur penting dalam blastula
a.    Lapisan luar yang disebut trofoblas yang akan menjadi plasenta
b.    Embrioblas (inn cell mass) yang kelak akan menjadi janin

       Pada hari ke 4 blastula masuk ke dalam endometrium dan pada hari ke 6 menempel pada endometrium. Pada hari ke 10 seluruh blastula (blastokis) sudah terbenam dalam endometrium dan dengan demikian nidasi sudah selesai

6.    Struktur & fungsi amnion
       Amnion adalah selaput yang membatasi rongga amnion yang berisi cairan jernih seperti air yang dihasilkan oleh sel2 amnion
       Voleme : 1000-1500 cc, warna putih keruh, bau amis, berasa manis
       Komposisi : 98% air, sisanya albumin, urea, asam urik, kreatinin, sel2 epithel, rambut lanugo, vernik caseosa dan garam organik

fungsi
Untuk proteksi janin
·      Mencegah perlekatan dengan amnion
·      Agar janin dapat bergerak bebas
·      Regulasi terhadap panas dan perubahan suhu
·      Meratakan tekanan intra uteri dan membersihkan jalan lahir ketika ketuban pecah
·      Mencegah timbulnya iritasi pada rahim

7.    Struktur, fungsi dan sirkulasi tali pusat
        Merupakan penghubung antara plasenta dg janin
        Terdapat 2 pembuluh darah arteri dan 1 vena umbilicalis

Fungsi
·      Alirkan nutrisi dari ibu ke janin melalui vena umbilicalis
·      Alirkan sisa metabolisme janin ke peredaran darah ibu melalui arteri umbilicalis
·      Memberikan kesempatan janin bergerak bebas dalam cairan amnion


8.    Struktur, fungsi dan sirkulasi plasenta
Bentuk seperti piringan datar atau bundar dengan berat 500gr, diameter 20cm, tebal 2,5 cm
Terdapat 2 permukaan
a.   Maternal
     warna merah tua, permukaan kasar dan tampak beralur terdapat 15-20 kotiledon
b.    Fetal
     warna putih kekuningan, permukaan licin dan diliputi lap amnisium, tekanan tali pusat.

Fungsi
Sbg usus : mengambil makananà temp. pertukaran zat
Sbg paru2 : mengeluarkan CO2 dan mengambil O2 à pertukaran gas
Sbg ginjal : mengeluarkan zat racun à sbg barier/antibody
Sbg kel.buntu : hormon : estrogen dan progesteron, HCG

      Sirkulasi darah fetus
      Berbeda dengan orang dewasa ketika paru2 janin belum berkembang sehingga O2 diambil melalui plasenta sehingga ditentukan oleh faktor2 :
·         Foramen ovale antara kedua atrium
·         Duktus arteriosus bothalia antara pulmonalis dengan aorta
·         Duktus venosus arantii di dalam hepar menuju vena kava inferior
·         Umbilicalis terdapat vena dan 2 arteri umbilicalis

daftar pustaka:
sastrawinata, sulaiman.1983.obsteti fisiologi.bandung:eleman-bandung
siswosudarno, risanto dkk.2008.obsteri fisiologi.yogyakarta:pustaka cendikia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar