Total Tayangan Halaman

Senin, 16 Mei 2011

PROSES ADAPTASI FISIOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN


1.      Sistem reproduksi
2.      Sistem sirkulasi darah
3.      Sistem pernafasan
4.      Sistem pencernaan
5.      sistem perkemihan
6.      Sistem integumen 
7.      Sistem endokrin
8.      Sistem muskuloskeletal




PROSES ADAPTASI FISIOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN
1.      Sistem reproduksi
a.      Uterus
  Ukuran : membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut
  Berat : 30 gr – 1000 gr (akhir kehamilan)
Bentuk dan konsistensi : awal kehamilan seperti buah alpukat, empat bulan berbentuk bulat, akhir bulan bujur telur. Minggu pertama, isthmus rahim mengadakan hipertrofi (pembesaran) dan bertambah panjang sehingga bila diraba rerasa lebih lunak (tanda hegar), kehamilan 5 bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian janin bisa diraba melalui dinding perut dan dinding rahim
Posisi rahim :
  permulaan kehamilan anteflexi atau retroflexi
  4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis, kemudian memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati, rahim yang hamil biasanya mobilitas, lebih mengisi rongga abdomen kanan dan kiri
  Vaskularisasi : pembuluh darah balik (vena) mengembang dan bertambah

b.         Servik uteri dan ovarium
     Servik bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (tanda goodll). Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mucus, karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livide (tanda chadwick)
    Ovarium : ovulasi berhenti, masih terdapat korpus luteum graviditas samapai terbentuknya uri untuk mengambil alih pengeluaran est dan prog. Kadar hormon relaxin disirkulasi maternal meningkat pada TM 1 dan berpengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik hingga aterm
c.       Vagina dan vulva
  Terjadi perubahan karena pengaruh estrogen. Akibat hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiru2an . Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda chadwick
d.         Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkab robeknya serabut elastik dibawah kulit sehingga timbul striae gravidarum.
kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya disebut linea nigra

e.         Mamae
Salama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, berat, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena-vena lebih membiru, hiperpigmentasi pada putting susu dan areola.
Perkembangan payudara saat kehamilan dipengaruhi oleh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin

Fungsi masing2 hormon
  Estrogen :
1.    Menimbulkan hipertrofi system saluran payudara
2.    Menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara tampak menjadi lebih besar
3.    Tekanan serat saraf akibat penimbunan lemak, air dan garam menyebabkan rasa sakit pada payudara

  Progesteron :
1.    Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi
2.    Menambah sel asinus
3.    Somatomamotropin
Mempengaruhi sel asinus untuk membuat kasein, laktalbumin dan laktoglobulin
Penimbunan lemak sekitar alveolus payudara


2.      Sirkulasi darah
Volume dan darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir TM 1. volume darah akan bertambah banyak kira2 25% dengan puncaknya pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang meningkat sebanyak kurang lebih 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasio kordis (keadaan dimana terjadi penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas yang berakibat pada penurunan fungsi
  Tekanan darah dan nadi
   Tekanan darah : cenderung menurun terutama selama trimester kedua dan naik   
    lagi seperti pada prahamil
   Nadi biasanya naik, rata-ratanya 84 kali permenit

3.      Sistem respirasi
Wanita hamil sering mengeluh sesak napas dan pendek napas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran rahim

4.      Saluran pencernaan
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan neg (nausea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus digestivus menurun sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama berada dilambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus. Hal ini mungkin lebih baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan pola obstipasi yang memang merupakan salah satu keluhan wanita hamil

5.      Saluran perkemihan
Bulan2 pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering
6.      Sistem integumen 
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh melanohore stimulating hormon (MSH) yang meningkat. MSH dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis.
Deposit pigmen pada dahi, pipi, dan hidung disebut : cloasma gravidarum
Didaerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama juga di areola mamae.
Linea alba pada kehamilan menjadi hitam disebut linea grisea
Kadang terdapat perut yang seolah-olah retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan disebut striae livide

7.      Sistem endokrin
Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti :
Kelenjar tiroid : dapat membesar sedikit
Kelenjar hipofise : dapat membesar terutama lobus anterior
Kelenjar adrenal : tidak begitu berpengaruh


8.      Sistem muskuloskeletal
Pengaruh dari peningkatan estrogen, progesteron dan elastin dalam kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat dan ketidakseimbangan persendian
Akibat dari perubahan selama kehamilan
                         a.      Peregangan otot-otot
                   b.      Pelunakan ligamen-ligamen
  Area yang dipengaruhi Tulang belakang (curva lumbar yang berlebihan),otot-otot abdominal(meregang ke atas uterus hamil), otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus)

daftar pustaka:
sastrawinata, sulaiman.1983.obsteti fisiologi.bandung:eleman-bandung
siswosudarno, risanto dkk.2008.obsteri fisiologi.yogyakarta:pustaka cendikia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar